
Jakarta –
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bareng BNI mendorong kesibukan literasi dan inklusi keuangan dengan menggelar kesibukan Edukasi Keuangan Bagi Pengelola Sampah dan Masyarakat Peduli Sampah di Kecamatan Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.
Program ini berencana untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, iktikad diri, dan sikap penduduk dalam mengurus keuangan mereka di masa depan. Selain itu, kesibukan ini juga berencana untuk mengembangkan pengertian penduduk wacana produk dan layanan perbankan, serta risiko-risiko keuangan yang mungkin timbul.
Direktur Network and Services BNI Ronny Venir mengungkapkan janji BNI selaku bank milik negara untuk proaktif dalam menyediakan edukasi dan literasi keuangan terhadap masyarakat. BNI juga berkomitmen untuk menyediakan informasi terkait fasilitas dalam mengakses produk dan layanan perbankan.
Sejalan dengan janji tersebut, BNI menerapkan Sustainable Banking, terutama Green Banking, lewat kesibukan Bank Sampah. Program ini berencana untuk mengembangkan kepedulian dan tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat, terutama dalam pengelolaan sampah.
“Bank Sampah ialah terobosan kami yang sudah sukses diimplementasikan di beberapa daerah. Kami ingin Bank Sampah ini menjadi suatu model yang sanggup menjadi percontohan faktual bagi pelaku kerja keras atau UMKM,” ujar Ronny dalam informasi resmi, ditulis Sabtu (15/6/2024).
Keberadaan Bank Sampah mempermudah penduduk dalam bertransaksi dan menabung. Masyarakat sanggup menyeleksi sampah, menyetorkannya secara periodik, dan nilai sampahnya akan dikonversikan menjadi nominal tabungan. Pencatatan dijalankan secara online menggunakan Electronic Data Capture (EDC) Agen46 sehingga konversi sampah eksklusif tercatat di buku tabungan.
Baca juga: Sasar Kalangan Muda, Bank BUMN Siapkan Kartu Kredit buat Milenial-Gen Z |
BNI juga membuka peluang bagi para pengurus sampah untuk bergabung menjadi BNI Agen46 dengan banyak sekali benefit yang sanggup didapatkan. Hal ini sejalan dengan ketentuan OJK wacana kenaikan literasi dan inklusi keuangan di sektor Jasa Keuangan bagi pelanggan dan masyarakat.
Keberadaan BNI Agen46 merefleksikan janji serius BNI dalam memperluas inklusi keuangan di Indonesia dan menyediakan peluang bagi penduduk yang memiliki kerja keras kecil menengah untuk menjadi bab dari ekosistem perbankan. Dengan menjadi agen, mereka tidak hanya mendapat penghasilan tambahan, tapi juga memperluas jangkauan layanan keuangan di komunitas mereka sendiri.
Sebagai wujud janji BNI dalam menyediakan fasilitas kanal perbankan bagi para pengurus sampah, BNI menyediakan akta Agen46 dan Tabungan Bisnis terhadap dua penerima terpilih. BNI juga menyediakan derma pembiayaan BNI KUR terhadap UMKM lokal yang bergerak di bidang pengelolaan sampah.
“Kami tidak hanya membuka kanal bagi transaksi keuangan, tapi juga menolong menangani kesenjangan kanal terhadap layanan keuangan antara kawasan perkotaan dan pedesaan. Hal ini sejalan dengan janji pemerintah dan regulator keuangan dalam memperluas inklusi keuangan ke seluruh penjuru negeri,” ungkap Ronny.