
Washington, D.C. – Ely Ratner secara resmi dilantik sebagai Wakil Menteri Pertahanan Amerika Serikat untuk Urusan Indo-Pasifik pada 18 Oktober 2021. Pelantikan ini menandai langkah penting dalam upaya pemerintah AS untuk memperkuat kebijakan luar negeri dan pertahanan di kawasan yang strategis ini. Dalam sambutannya, Ratner menekankan komitmennya untuk meningkatkan kerja sama dengan negara-negara mitra di Indo-Pasifik.
Latar Belakang Ely Ratner
Ely Ratner memiliki pengalaman yang luas dalam bidang kebijakan luar negeri dan pertahanan. Sebelum dilantik, dia menjabat sebagai Asisten Menteri Pertahanan untuk Urusan Asia-Pasifik, di mana dia berperan dalam merumuskan strategi pertahanan AS di kawasan tersebut. “Saya merasa terhormat dan bersemangat untuk mengambil peran ini. Indo-Pasifik adalah kawasan yang sangat penting bagi keamanan global,” ungkap Ratner dalam pidato pelantikannya.
Selama kariernya, Ratner telah terlibat dalam berbagai inisiatif kebijakan yang berkaitan dengan keamanan dan diplomasi di kawasan. Dia juga dikenal sebagai salah satu penggagas strategi untuk meningkatkan keterlibatan AS di Indo-Pasifik. “Kami akan terus memperkuat aliansi dan kemitraan di kawasan ini untuk menghadapi tantangan yang ada,” tambahnya.
Fokus Utama Kebijakan Indo-Pasifik
Sebagai Wakil Menteri Pertahanan untuk Urusan Indo-Pasifik, Ratner akan fokus pada beberapa isu kunci, termasuk keamanan maritim, pertahanan siber, dan kerjasama multilateral. “Kami akan bekerja sama dengan negara-negara mitra untuk memastikan keamanan dan stabilitas di kawasan,” tegas Ratner.
Ratner juga menyoroti pentingnya menjaga kebebasan navigasi di Laut China Selatan dan kawasan sekitarnya. “Kami berkomitmen untuk menjaga kebebasan navigasi dan perdagangan di perairan internasional,” ujarnya. Dia menambahkan bahwa AS akan terus berkolaborasi dengan negara-negara ASEAN untuk mempromosikan keamanan dan stabilitas di kawasan.
Membangun Hubungan dengan Negara Mitra
Dalam pernyataannya, Ratner menyatakan niatnya untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara mitra di Indo-Pasifik. “Kami ingin membangun kemitraan yang lebih kuat dengan negara-negara di kawasan ini, termasuk Indonesia, Jepang, dan Australia,” kata Ratner. Dia juga menekankan pentingnya dialog dan kerjasama dalam menghadapi tantangan bersama.
Ratner berencana untuk melakukan kunjungan ke beberapa negara di Indo-Pasifik dalam waktu dekat untuk memperkuat hubungan bilateral. “Saya ingin bertemu dengan mitra-mitra kami secara langsung untuk membahas isu-isu strategis dan meningkatkan kolaborasi,” tambahnya.
Tanggapan Positif dari Pemangku Kepentingan
Pelantikan Ely Ratner sebagai Wamenhan untuk Urusan Indo-Pasifik mendapatkan sambutan positif dari berbagai kalangan, termasuk politisi, analis kebijakan, dan diplomat. Mereka percaya bahwa pengalaman dan pengetahuannya akan memberikan dampak positif bagi kebijakan pertahanan AS di kawasan tersebut. “Ratner adalah pilihan yang tepat untuk posisi ini, mengingat latar belakang dan komitmennya terhadap keamanan Indo-Pasifik,” ungkap Dr. Rina Hartati, seorang analis kebijakan luar negeri.
Para pemangku kepentingan juga berharap bahwa Ratner dapat memperkuat kerjasama dalam menghadapi tantangan seperti ancaman siber, terorisme, dan ketegangan regional. “Kami berharap dia dapat membawa pendekatan yang lebih inklusif dan kolaboratif dalam kebijakan AS di Indo-Pasifik,” tambah Hartati.
Kesimpulan
Pelantikan Ely Ratner sebagai Wakil Menteri Pertahanan Amerika Serikat untuk Urusan Indo-Pasifik menjadi langkah strategis dalam memperkuat posisi AS di kawasan yang semakin kompleks ini. Dengan fokus pada keamanan maritim, kerjasama multilateral, dan hubungan dengan negara mitra, Ratner berkomitmen untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada.
Melalui pendekatan yang proaktif dan kolaboratif, diharapkan kebijakan Ratner dapat meningkatkan stabilitas dan keamanan di kawasan Indo-Pasifik. Dengan pengalaman dan dedikasinya, Ely Ratner siap mengambil peran penting dalam membangun masa depan yang lebih aman dan sejahtera bagi semua negara di kawasan. Keberhasilan dalam peran ini akan menjadi bukti nyata dari komitmen AS terhadap perdamaian dan stabilitas global.