Athena, Yunani – Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel baru-baru ini berpartisipasi dalam latihan militer bersama di Yunani, yang bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi militer dan memperkuat hubungan strategis antara kedua negara. Latihan ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat keamanan regional di tengah ketegangan yang ada di kawasan Timur Tengah.
Latar Belakang Latihan Militer
Latihan militer ini, yang dikenal dengan nama “Eagle Resolve,” melibatkan pasukan dari UEA, Israel, dan Yunani. Kegiatan ini berlangsung selama dua minggu dan mencakup berbagai skenario operasional, termasuk operasi udara, pendaratan amfibi, dan misi penanggulangan terorisme. Dengan adanya partisipasi kedua negara, latihan ini menandai langkah signifikan dalam membangun hubungan pertahanan yang lebih erat antara UEA dan Israel setelah normalisasi hubungan mereka melalui Perjanjian Abraham pada tahun 2020.
Menteri Pertahanan UEA, Mohammed bin Ahmad Al Bowardi, menyatakan, “Latihan ini menunjukkan komitmen kami untuk bekerja sama dengan negara-negara sahabat dalam menjaga keamanan dan stabilitas kawasan.” Ia menambahkan bahwa kolaborasi ini akan meningkatkan kemampuan tempur dan interoperabilitas antara angkatan bersenjata negara-negara peserta. 
Tujuan Latihan dan Kegiatan yang Dilaksanakan
Latihan “Eagle Resolve” dirancang untuk mencapai beberapa tujuan strategis, termasuk meningkatkan kemampuan militer, memperkuat kerjasama antar negara, dan mempersiapkan pasukan untuk menghadapi ancaman yang mungkin terjadi di kawasan. Selama latihan, peserta melaksanakan berbagai kegiatan, mulai dari simulasi serangan udara hingga latihan pendaratan amfibi yang melibatkan angkatan laut.
Kolonel Israel, David Cohen, yang memimpin kontingen Israel dalam latihan ini, menjelaskan, “Latihan ini adalah kesempatan bagi kami untuk berkolaborasi dan berbagi pengalaman dengan pasukan UEA dan Yunani. Kami semua memiliki tujuan yang sama, yaitu menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan.”
Reaksi terhadap Latihan Militer
Partisipasi UEA dan Israel dalam latihan ini mendapat perhatian besar dari komunitas internasional. Banyak pengamat melihat latihan ini sebagai langkah positif dalam membangun hubungan yang lebih kuat antara kedua negara dan menandakan perubahan dinamika keamanan di Timur Tengah.
Namun, beberapa negara di kawasan, terutama Iran, menganggap latihan ini sebagai provokasi. Iran, yang telah lama menjadi rival bagi kedua negara, menyatakan bahwa kegiatan semacam ini dapat meningkatkan ketegangan di kawasan. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, menegaskan, “Kami akan terus memantau perkembangan ini dan siap mempertahankan kedaulatan kami.”
Di sisi lain, negara-negara sekutu UEA dan Israel menyambut baik latihan ini. Mereka percaya bahwa kolaborasi semacam ini dapat membantu menciptakan stabilitas yang lebih besar di kawasan. “Kekuatan militer yang bersatu dapat menghasilkan keamanan yang lebih baik untuk semua,” ungkap seorang pejabat senior di kementerian pertahanan Yunani.
Harapan untuk Kerjasama yang Berkelanjutan
Berdasarkan kesuksesan latihan ini, banyak pihak berharap agar UEA dan Israel dapat melanjutkan kerjasama militer mereka di masa depan. Kolaborasi ini tidak hanya akan memperkuat kemampuan militer, tetapi juga dapat membuka peluang untuk dialog dan kerjasama di bidang lain, seperti ekonomi dan teknologi.
Menteri Pertahanan UEA, Al Bowardi, menekankan pentingnya melanjutkan hubungan ini. “Kami percaya bahwa kerjasama yang lebih erat akan membawa manfaat bagi semua pihak. Kami siap untuk mengeksplorasi peluang baru dalam berbagai bidang,” ujarnya.
Kesimpulan
Latihan militer yang dilakukan oleh UEA dan Israel di Yunani menjadi tonggak penting dalam memperkuat hubungan pertahanan antara kedua negara. Dengan melibatkan berbagai skenario operasional, latihan ini menunjukkan komitmen untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas di kawasan Timur Tengah.
Meskipun beberapa pihak menganggap latihan ini sebagai provokasi, penting untuk melihatnya sebagai langkah positif menuju kerjasama yang lebih erat dan dialog yang konstruktif. Harapan akan masa depan yang lebih stabil di kawasan tetap ada, asalkan semua pihak berkomitmen untuk menjaga komunikasi dan membangun kepercayaan satu sama lain. Latihan ini bisa menjadi langkah awal menuju hubungan yang lebih baik dan saling menguntungkan di masa depan.
